50 Perintah Dasar Debian
Perintah Dasar Debian
Halo, salam sejahtera bagi kita semua
Pada blog kali ini saya akan menjelaskan perintah dasar pada Debian.
Pengguna Linux pasti tidak asing dengan yang namanya perintah/command
line. Perintah/command line menjadi salah satu kunci untuk bisa
menggunakan Linux secara penuh. Banyak
aktivitas yang berhubungan dengan sistem Linux menggunakan command
line, misalnya seperti menginstall aplikasi, mengubah permission file
dan lain sebagainya. Tanpa mengetahui perintah-perintah tersebut, kita
akan kesulitan untuk mengoperasikan Linux secara maksimal.
Database Server MySQL Pada Windows Server 2016
Halo semuanya, pada kesempatan kali ini. Saya akan melanjutkan materi mengenai Windows Server 2016. Kali ini saya akan memberikan tutorial cara instalasi dan konfigurasi Database Server. Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai Database Server.
Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada data yang kemudian disimpan.
Konfigurasi DHCP Pada Debian
Halo semua, pada kesempatan kali ini saya akan menunjukan cara konfigurasi DHCP pada Debian
Berikut langkah-langkahnya:
1.) Pertama kita cek IP Address yang akan kita gunakan untuk melakukan konfigurasi DHCP Server dengan perintah ifconfig
2.) Kemudian Kita install packet "isc-dhcp-server-ldap" dengan perintah apt-get install isc-dhcp-server-ldap, packet ini berupa tools untuk konfigurasi DHCP Server
3.) Kemudian kita masuk ke direktori "dhcp" dengan perintah cd /etc/dhcp kemudia ls untuk melihat isi dari direktori "dhcp", kita akan edit atau konfigurasi file yang bernama "dhcpd.conf" untuk membangun DHCP Server. Sebelum melakukan konfigurasi alangkah baik untuk membuat file backup seperti gambar di bawah ini.
4.) Kemudian kita edit atau konfigurasi file "dhcpd.conf" dengan perintah nano dhcpd.conf
5.) Kemudian kita konfigurasi seperti gambar di bawah ini. Kita isikan subnet, netmask, range IP yang akan digunakan oleh client, masukkan konfigurasi domain-name-servers, domain-name, IP router, dan broadcast-address. Jangan lupa untuk menghapus tanda "#" seperti gambar di bawah dikarenakan jika masih ada tanda tersebut, konfigurasi tersebut tidak akan aktif.
6.) Kemudian kita tambahkan interface yang dijadikan sebagai server. Caranya, kita edit file "isc-dhcp-server" dengan masuk dulu ke direktorinya dengan perintah cd /etc/default setelah itu nano isc-dhcp-server lalu lihat pada bagian "INTERFACEv4". Isi sesuai interface yang ingin dijadikan server
7.) Kemudian kita restart service DHCP Server dengan perintah systemctl restart isc-dhcp-server
Verifikasi
8.) Kemudian kita lakukan verifikasi apakah pada sisi client sudah mendapat IP dari DHCP Server. Disini kita menggunakan client dengan OS Windows 10, bisa kita lihat gambar dibawah ini yang sudah di tandai. Mulai dari DNS, IPv4, dan IPv4 DHCP Server semuanya sudah sesuai dengan server kita. Jika sudah sesuai dengan server maka DHCP Server kita sudah berhasil
9.) Kemudian kita lakukan verfikasi pada sisi Server, caranya dengan perintah dhcp-lease-list. Bisa kita lihat ada mac-address yang terdaftar pada pada dhcp lease kita
DHCP Reservation
10.) Kemudian, agar client bisa mendapatkan ip static dari dhcp server, kita akan membuat IP Reservation. Caranya, kita masuk ke direktori "dhcp" dengan perintah cd /etc/dhcp kemudian kita akan konfigurasi IP Reservation di file "dhcp.conf" dengan perintah nano dhcp.conf
11.) Kemudian kita ubah dibagian file seperti pada gambar di bawah ini. "host" berfungsi untuk memberi nama kepemilikan IP, "hardware ethernet" harus diisi sesuai mac-address cilent yang ingin di daftarkan, "fixed-address" merupakan ip yang ingin di static kan ke client yang di tuju, disini kita menggunakan IP "14.14.14.70". Jangan lupa untuk menghapus tanda "#" seperti gambar di bawah dikarenakan jika masih ada tanda tersebut, konfigurasi tersebut tidak akan aktif
12.)Kemudian kita restart service DHCP Server dengan perintah systemctl restart isc-dhcp-server
2.) Kemudian Kita install packet "isc-dhcp-server-ldap" dengan perintah apt-get install isc-dhcp-server-ldap, packet ini berupa tools untuk konfigurasi DHCP Server
3.) Kemudian kita masuk ke direktori "dhcp" dengan perintah cd /etc/dhcp kemudia ls untuk melihat isi dari direktori "dhcp", kita akan edit atau konfigurasi file yang bernama "dhcpd.conf" untuk membangun DHCP Server. Sebelum melakukan konfigurasi alangkah baik untuk membuat file backup seperti gambar di bawah ini.
4.) Kemudian kita edit atau konfigurasi file "dhcpd.conf" dengan perintah nano dhcpd.conf
5.) Kemudian kita konfigurasi seperti gambar di bawah ini. Kita isikan subnet, netmask, range IP yang akan digunakan oleh client, masukkan konfigurasi domain-name-servers, domain-name, IP router, dan broadcast-address. Jangan lupa untuk menghapus tanda "#" seperti gambar di bawah dikarenakan jika masih ada tanda tersebut, konfigurasi tersebut tidak akan aktif.
6.) Kemudian kita tambahkan interface yang dijadikan sebagai server. Caranya, kita edit file "isc-dhcp-server" dengan masuk dulu ke direktorinya dengan perintah cd /etc/default setelah itu nano isc-dhcp-server lalu lihat pada bagian "INTERFACEv4". Isi sesuai interface yang ingin dijadikan server
7.) Kemudian kita restart service DHCP Server dengan perintah systemctl restart isc-dhcp-server
Verifikasi
8.) Kemudian kita lakukan verifikasi apakah pada sisi client sudah mendapat IP dari DHCP Server. Disini kita menggunakan client dengan OS Windows 10, bisa kita lihat gambar dibawah ini yang sudah di tandai. Mulai dari DNS, IPv4, dan IPv4 DHCP Server semuanya sudah sesuai dengan server kita. Jika sudah sesuai dengan server maka DHCP Server kita sudah berhasil
9.) Kemudian kita lakukan verfikasi pada sisi Server, caranya dengan perintah dhcp-lease-list. Bisa kita lihat ada mac-address yang terdaftar pada pada dhcp lease kita
DHCP Reservation
10.) Kemudian, agar client bisa mendapatkan ip static dari dhcp server, kita akan membuat IP Reservation. Caranya, kita masuk ke direktori "dhcp" dengan perintah cd /etc/dhcp kemudian kita akan konfigurasi IP Reservation di file "dhcp.conf" dengan perintah nano dhcp.conf
11.) Kemudian kita ubah dibagian file seperti pada gambar di bawah ini. "host" berfungsi untuk memberi nama kepemilikan IP, "hardware ethernet" harus diisi sesuai mac-address cilent yang ingin di daftarkan, "fixed-address" merupakan ip yang ingin di static kan ke client yang di tuju, disini kita menggunakan IP "14.14.14.70". Jangan lupa untuk menghapus tanda "#" seperti gambar di bawah dikarenakan jika masih ada tanda tersebut, konfigurasi tersebut tidak akan aktif
12.)Kemudian kita restart service DHCP Server dengan perintah systemctl restart isc-dhcp-server
13.) Kemudian kita verifikasi pada sisi client apakah IP yang di daftarkan sesuai permintaan dari client, kita bisa lihat gambar di bawah ini yang ditandai. Bisa kita lihat pada IPv4 Address, IP nya adalah "14.14.14.70" sesuai dengan yang kita daftarkan pada DHCP Reservation.
Sekian Dari Saya Semoga bermanfaat
Instalasi Dan Konfigurasi Web Server (IIS) Di Windows Server 2016
Server atau Web Server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web browser seperti Mozilla Firefox dan Google Chrome. Selain itu berfungsi juga untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.
Salah satu contoh daro Web Server adalah Apache. Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan di gunakan saat ini di internet. Program ini di desain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Apache mempuyai program pendukung yang cukup banyak. Hal tersebut merupakan faktor banyaknya orang yang menggunakan Apache.
Salah satu contoh daro Web Server adalah Apache. Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan di gunakan saat ini di internet. Program ini di desain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Apache mempuyai program pendukung yang cukup banyak. Hal tersebut merupakan faktor banyaknya orang yang menggunakan Apache.
Langkah-langkah:
1. Kita harus menambahkan fitur DNS pada Windows Server. Caranya adalah Buka tab Server Manager, Klik Add roles and features.
2. Disini kita klik Next. Karena pada tab ini hanya terdapat penjelasan dari fungsi Add roles and features.
3. Kita klik Role-based or feature based instalation. kemudian klik next
4. Pada server section. Kita harus cek ip yang tertera di situ harus sama dengan ip pada server tersebut. Jika sudah sama Kik Next
5. Pada tab selanjutnya, kita tambahkan roles Web Server(IIS). Maka akan muncul wizard, kalian klik Add roles. Jika sudah klik Next.
.
6. Disini kita klik Next. Karena pada tab ini hanya terdapat penjelasan dari Web Server.
7. Kemudian Pada Role Services tambahkan fitur Basic Authentication agar yang bisa menyetting web server hanya bisa di akses oleh orang tertentu yang mempunyai akun. Setelah itu Next.
8. Selanjutnya klik Install. Untuk memasang fitur-fitur yang tadi sudah di pilih.
9. Sekarang kita tunggu Windows Server yang sedang meenginstall.
10. Jika sudah Close. Instalasi pun sudah selesai.
Langkah-langkah konfigurasi
1. Jika fitur DNS sudah terinstal, maka menu DNS akan ada di tools Server Manager.
2. Maka akan terbuka menu IIS. Untuk mengatur user yang ingin mengakses ada dua pilihan. Yaitu :
3. Disini saya memilih Basic Authentication. Karena lebih aman dan saya hanya memperbolehkan teman-teman atau karyawan-karyawan yang sudah di daftarkan pada server. Klik kanan pada Basic Authentication kemudian Klik Enable.
- Annonimous Authentication : User mana pun bisa mengakses Web kita.
- Basic Authentication : User yang sudah terdaftar saja yang bisa mengakses Web kita.
4. Maka tabel authentication akan terlihat seperti gambar di bawah
Pembuktian:
Sekian dari saya, semoga bermanfaat :)
Installasi dan Konfigurasi DNS Server Pada Debian 9.6
Installasi Dan Konfigurasi DNS Server Pada Debian 9.6
Halo semuanya, Pada blog kali ini saya akan menjelaskan tentang cara installasi dan konfigurasi DNS Server pada Debian 9.6
Daftar isi :
> Pengenalan DNS Server
> Installasi dan Konfigurasi DNS Server
1. Pengertian
2. Fungsi
3. Komponen Pengelola DNS
4. Cara Kerja DNS Server
> Verifikasi
*Langkah-langkah konfigurasi
1. Pertama kita harus konfigurasi IP Address dulu dengan perintah nano /etc/network/interfaces. kita bisa lihat formatnya seperti gambar dibawah, jika sudah di tambahkan IP Address nya kita masukkan perintah systemctl restart networking untuk merestart konfigurasi network.
2. Kemudian kita cek IP Address terlebih dahulu dengan perintah ip a , jika IP Address nya belum berubah coba di reboot dengan perintah reboot. IP Address tersebut akan digunakan untuk konfigurasi DNS kedepannya dan ip tersebut akan dirubah menjadi sebuah Domain. Pastikan IP Address yang kita gunakan bisa terhubung ke internet, karena kita akan mengambil packet dari repository
3. Kemudian kita masukkan alamat repository mirror ke dalam file sources.list Debian kita dengan perintah nano /etc/apt/sources.list. Untuk mengetahui repository yang ingin kita pakai.
atau kita bisa juga menggunakan repository utama yaitu :
deb http://deb.debian.org/debian stretch main
deb-src http://deb.debian.org/debian stretch main
4. Kemudian kita masukkan perintah apt-get update untuk mengupdate list package yang ada di repository
.
5. Kemudian kita install "net-tools" untuk mengaktifkan perintah "ifconfig" karena pada dasarnya belum ada pada sistem debian, dengan perintah apt-get install net-tools
6. Kemudian kita install "bind9" sebagai tools yang digunakan untuk membuat DNS Server pada Debian, Kita install dengan perintah apt-get install bind9
7. Kemudian setelah kita install "bind9", kita masuk ke direktori tools dari "bind9" yaitu "bind" yang merupakan direktori untuk konfigurasi DNS Server, perintahnya cd /etc/bind kemudian ls untuk melihat isi dari direktori "bind". Disini kita hanya menggunakan 4 file saja yaitu named.conf.options, db.local, db.127, named.conf.local
8. Lalu, kita buka "nano named.conf.local" Kemudian isikan seperti yang di bawah ini
9. Kemudian, ketikkan "nano named.conf.options"
10. Lalu kemudian ubah isinya seperti dibawah ini (Gambar pertama sebelum diubah, kedua sesudah diubah)
.
11. Kemudian masukkan script dibawah ini, lalu sesuaikan dengan nama domain yang kita inginkan (gambar 2)
12. Lalu, masukkan script seperti dibawah ini dan kita ganti domain yang kita inginkan
13. Kemdian kita masuk ke file "resolv.conf" dengan perintah cd /etc/resolv.conf untuk menambahkan search dari domain kita dan nameserver dari alamat server kita
14. Kemudian kita restart terlebih dahulu bind9 nya
15. Kemudian kita install "dnsutils" untuk mengaktifkan perintah "nslookup" karena pada dasarnya belum ada pada sistem debian, dengan perintah apt-get install dnsutils
\
16. Lalu restart lagi, kemudian coba melakukan "nslookup" ip
17. Kemudian kita lakukan percobaan dengan perintah dig "Domain", kita lihat apakah pada bagian Section terdapat IP Server kita dan pada bagian Authority terdapat nama Domain kita. jika iya berarti maka DNS Server kita sudah berhasil dibuat.
18. Sekarang coba melakukan "nslookup" pada domain
Sekian dari saya, semoga bermanfaat